Sunday, July 09, 2006

Bening #2. Terjadi

Saya punya gambar unik di rumah. Seekor monyet yang sedang menggaruk kepalanya. Di pojok kiri bawahnya ada sebuah tulisan dalam bahasa Inggris. Tulisan itu berjudul Make It Happen. Lalu ada tiga baris kalimat pendek-pendek: some people watch things happens, some people wonder what has happened, but some people …… Make it happen!

Gambar di atas bagi saya memang penuh pesan. Maknanya dalam. Kadang saya sendiri suka tersenyum ketika memandangnya. Ada banyak artinya. Namun setelah saya merenungkannya, lebih kepada teguran kepada yang hanya bisa menggaruk kepala menonton apa yang sedang terjadi. Artinya, jika hanya menjadi penonton, maka tidak lebih dari seekor monyet tadi. Some people watch things happens. Tragis. Itulah hidup orang yang tidak tahu apa yang sedang terjadi dan berlangsung. Bagaikan penonton sebuah pertunjukkan yang hanya menatap layar dengan tatapan kosong, begitulah orang tipe ini.

Berapa banyak kita yang tidak tahu apa sedang terjadi sekarang ini? Hanya kitalah yang tahu hal itu. Namun kita bisa mengetahuinya dengan melihat dan bercermin dari diri sendiri, sudah sejauh mana kita mencermati setiap kejadian di sekitar kita. Sudah sejauh mana kita merasakan bahwa kita mengetahui apa yang terjadi pada tetangga kita, kerabat kita, masyarakat kita, negara kita, bahkan dunia ini.

Penonton yang hanya menggaruk kepala atas apa yang sedang terjadi adalah mereka yang ketinggalan perubahan. Mereka sama sekali tidak mengetahui bahwa dunia sudah berubah. Mereka tidak tahu bahwa kemajuan sudah datang dan peradaban baru sudah berkembang dengan amat pesat.

Lihat saja sekeliling kita. Berapa banyak orang yang masih sibuk mengejar gelar dan titel, pada saat sekarang ini hal itu sudah tidak diperlukan dengan amat sangat? Berapa banyak orang yang masih memakai perhiasan emas dan pertama, kemana-mana untuk memamerkan kemewahan, di saat orang sudah tidak membutuhkan hal itu lagi untuk dipamerkan?

Lalu lihat kantor-kantor pemerintah di negeri ini. Berapa banyak pegawai yang masih mempertahankan menulis dengan mesin ketik, di saat dunia sudah menggunakan alat teknologi canggih? Masih dikantor-kantor, berapa banyak orang yang datang ke kantor hanya karena takut pada atasan?

Lihat lagi lebih luas. Berapa banyak mahasiswa yang datang kuliah hanya untuk mendengar dosen, lalu pulang dan kemudian belajar hanya untuk ujian saja, padahal masa depan seharusnya ditekuni dengan baik? Berapa banyak dosen, guru, atau siapapun itu, yang hanya mengajarkan apa yang dulu diketahuinya ketika mahasiswa?

Kenyataan-kenyataan di atas memperlihatkan bahwa masih banyak orang yang berjalan dalam rutinitasnya dan abai terhadap setiap perubahan yang terjadi di sekitarnya. Mereka merasakan bahwa perjalanan hari-harinya sama saja setiap saat. Mereka masih bisa makan, masih bisa minum, masih bisa bekerja. Mereka tidak merasakan apa-apa yang perlu dikuatirkan karena mereka tidak merasakan perubahan apa-apa. Itulah orang jenis yang pertama tadi. Kerjanya hanya bisa menggaruk dan kelak akan bengong saja, jika melihat bahwa segala sesuatu sudah terlambat untuk diperbaiki.

Marilah kita melihat lagi kalimat berikutnya. Some people wonder what has happened. Arti sederhananya adalah bahwa memang ada orang yang menyadari bahwa sesuatu telah terjadi, dan kini mengaguminya. Lebih baik dari yang pertama, orang jenis ini memang menikmati perubahan karena perubahan itu membawa kenikmatan atau kesenangan bagi dirinya. Atau orang ini menikmati perubahan karena perubahan itu menguntungkan baginya.

Mereka yang menggunakan dan menguasai teknologi adalah mereka yang memiliki tipe seperti ini. Mereka tahu bahwa teknologi bisa membantu maka mereka belajar dan mencoba menguasainya. Mahasiswa yang belajar dengan menggunakan berbagai sarana, baik buku teks terbaru sampai penelurusan internet, adalah mereka yang bisa menikmati keajaiban perubahan.

Dulu manusia hanya menggunakan peralatan yang sederhana untuk menulis. Sekarang manusia menggunakan perangkat komputer. Bahkan sekarang ini dikembangkan alat mentrasfer data nir-kabel. Semuanya serba maju. Semua serba cepat. Kuantifikasi bukan lagi dalam hari, namun sudah kepada sekon (detik).

Demikian juga dengan kehidupan. Orang dulu susah dalam menyimpan uang. Mereka terbatas dalam menggunakan uang karena mereka amat minim kebutuhan. Sekarang manusia bisa menggunakan e-banking, kartu kredit dan segala macamnya. Kemajuan telah membawa perubahan yang mencengangkan. Dan ada orang yang bisa memanfaatkan perubahan itu. Gaya hidup pun berubah dengan cepat.

Gaya berkantor sekarang juga sudah semakin berubah. Kalau dulu orang harus masuk dan keluar kantor pada jamnya. Kalau dulu orang dengan bangga berkata dan menunjukkan lokasi kantornya. Sekarang sudah bukan jamannya. Para eksekutif muda hanya menenteng sebuah laptop dan dengan bangga menunjukkan bahwa kantornya ada di dalam tas laptopnya.

Sungguh suatu kemajuan dan banyak orang yang merayakan kemajuan akibat perubahan itu lalu memanfaatkannya dengan baik. Mereka merasakan adanya kejadian da perubahan, dan mereka memanfaatkannya dengan baik.

Namun segala sesuatu yang terjadi—perubahan dan kejadian—tidak tercipta begitu saja. Jika orang pertama sama sekali tidak tahu apa yang sedang terjadi, dan orang kedua yang mengetahui dan menggunakan perubahan itu, maka yang paling penting untuk dijawab adalah, siapa yang menyebabkan perubahan? Siapa yang menyebabkan sesuatu terjadi?

Some people …… Make it happen! Hanya sedikit manusia di muka bumi ini yang berperan dan masuk ke dalam kategori penyebab perubahan. Mereka adalah orang-orang yang menyebabkan dunia ini menjadi seperti sekarang ini. Mereka menuntun arah perubahan sesuai dengan arah yang mereka harapkan. Inilah kategori manusia yang menjadi penyebab dari segala sesuatu kejadian.

Dilihat dari jumlah hasil perubahan, Thomas Alva Edison sudah mencatatkan sekitar 3 ribu produk sebagai hasilnya. Dan sekarang perubahan yang diciptakannya telah membawa arah dunia menjadi lebih terang dan lebih maju. Perubahan besar itu setidaknya telah dibuktikannya hanya oleh penemuan bola lampu saja. Belum lagi yang lainnya.

Perubahan yang spektakuler juga dihadirkan oleh seorang manusia bernama Bill Gates. Manusia yang tergolong sebagai terkaya di jagad itu menciptakan ”mesin” bernama komputer, lalu mendisainnya sesuai dengan kebutuhan manusia. Maka, seluruh sektor pekerjaan kini menggunakan alat ciptaannya. Perbankan, industri, pendidikan, perkantoran modern, bahkan transportasi amat bergantung pada komputer yang digagas oleh Bill Gates sejak lama.

Perubahan, datangnya memang tidak dalam satu ruang kosong. Harus ada yang memulai, menggagas dan menyebabkan perubahan itu datang. Dan itu adalah panggilan yang paling tinggi, setidaknya menurut gambar yang saya sudah sampaikan tadi.

Kita tidak perlu dan tidak harus seperti Edison atau Gates. Kita tidak harus sekaya dan setenar mereka. Lihat sajalah, apa yang belum ada dan belum berubah di sekitar kita. Lihat apa yang harus dirubah dan dihadirkan. Maka itulah peluang bagi kita untuk melakukannya. Itulah peluang bagi kita untuk masuk ke dalam kategori sebagai manusia ”penyebab perubahan”. Almarhum Romo Mangunwijaya, misalnya, menggagas sebuah komunitas yang mencintai lingkungan di pinggir Kali Codet. Beliau melihat betapa sulitnya menjadikan lingkungan sebagai teman manusia. Maka ia memulai dari wilayah yang paling sulit untuk diubah, pinggir sungai. Terbukti, ia berhasil.

Perubahan yang kita hasilkan memang tidak harus spektakuler. Kadang-kadang kejadian itu hanya bersifat kecil. Namun tetap menjadi sebuah perubahan yang kelak menentukan arah manusia lainnya.

Namun, perubahan dan kejadian yang paling kecil tentunya adalah dari diri kita sendiri. Kita bisa memulai mengubah diri kita. Dari sebuah kebiasaan negatif menjadi sesuatu yang positif. Dari segi kedisiplinan, segi emosi, segi keteraturan, atau hal lainnya. Kecil, satu saja, tetapi kelak, percayalah, akan mempengaruhi sesosok manusia, yaitu anda sendiri. Kalau begitu, ciptakanlah sebuah kejadian dari diri anda sendiri. Ya, make it happen! Jadilah manusia yang menciptakan kejadian dan perubahan. Tunggu apa lagi! Jangan hanya jadi penonton!

2 comments:

Anonymous said...

Ok d bro...Gw merasa tersindir nehh...

Anonymous said...

Betooooolllllllll................