Tuesday, February 27, 2007

FOKUS IPTEK dan Antisipasi Masalah

Berulang-ulang menghadapi bencana, seharusnya negara kita sudah mulai berpikir bagaimana mengantisipasinya. Salah satu yang perlu dan penting untuk menjadi alternatif adalah bagaimana memberdayakan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) yang sesungguhnya kita sudah miliki.

Sewaktu kita mengalami masalah mahalnya bahan bakar minyak, salah satu alternatif yang dikembangkan adalah minyak jarak. Sekarang ini uji cobanya sudah sampai pada tahapan penyebarluasan. Mobil hibrida berbahan bakar minyak jarak kini dianggap lebih ringan, tahan getar dan mudah dikendarai dibandingkan dengan yang menggunakan bahan bakar minyak.

Salah satu yang juga sekarang sedang dikembangkan adalah deteksi dini bencana alam, yang dalam beberapa kasus terbukti sudah berjalan dengan baik. Sayang, meski berfungsi, alat deteksi dini tsunami misalnya adalah bantuan yang diberikan oleh negara lain kepada kita.

Mengapa kita sulit mengembangkan IPTEK kita. Kita percaya bahwa salah satunya adalah karena pengaruh dana untuk menjadikannya lebih baik. Dana riset IPTEK di berbagai sektor umumnya tidak maksimal untuk menghasilkan prototipenya saja sekalipun. Padahal untuk dapat menghasilkan produk yang bisa secara massal diproduksi, diperlukan dana yang luar biasa besar.

Salah satu hal yang menyebabkan masalah ini karena urusan IPTEK sering sekali dianggap sebagai masalah kecil. Paradigma pemerintah adalah bahwa IPTEK tidak berhubungan dengan popularitas mereka. Padahal kalau diperhatikan, bisa saja untuk penyelenggaan pemilu, untuk menjamin keakuratan dan kejujuran hasilnya, dikembangkan alat untuk memilih yang berbasis pada sidik jari saja.

Pemerintah belum melihat IPTEK sebagai kebutuhan penting. Logika pemerintah adalah bahwa masalah ekonomi dibenahi dulu. Apalagi di era pemerintahan yang penuh dengan sifat dan logika populisme ini, masalah IPTEK dianggap tidak relevan. Yang dianggap lebih baik adalah masalah-masalah segera dan menghasilkan dukungan masyarakat luas.

Kita tentunya bisa membangun analogi untuk memperlihatkan bahwa dengan IPTEK sebuah negara bisa memiliki kekuatan untuk maju dan bertahan. Kukuhnya Iran pada sikapnya mengembangkan teknologi nuklir misalnya adalah sebuah sikap yang dari sudut pandang tertentu, malah lebih baik daripada kita yang hanya berdiam diri saja dan hanya tahu menerima apapun yang terjadi.

Bangsa tanpa IPTEK hanya menjadi korban. Sebuah kasus menghebohkan yang terjadi belakangan ini adalah contohnya. Strain virus flu burung asal Indonesia, diisukan telah dijual beli kepada perusahaan farmasi asal Australia. Dengan mendapatkan strain virus tersebut, perusahaans tersebut kemudian menawarkan vaksin kepada Indonesia dan kelak kita kalau ingin mengembangkan vaksin yang sama harus membayar paten kepada mereka.

Sungguh penuh ironi. Bahkan untuk menjaga hak kita sendiri pun kita sangat sulit melakukannya. Tragedi banjir di Jakarta misalnya bukan tidak pernah didengungkan cara penanggulangannya. Pakar tata kota dan manajemen lingkungan dari dalam negeri sudah mengusulkan berbagai cara. Namun sekali lagi, pemerintah seolah tidak perduli karena tidak merasa bahwa IPTEK adalah solusi bagi masalah.

Andainya pemerintah dari dulu mengandalkan IPTEK, maka padi tentunya akan menguning sepanjang tahun, pesawat usang tidak akan terus dipakai dan kapal tidak akan tenggelam. Tetapi apa boleh buat. Negara kita masih membutakan diri dari apa yang seharusnya penting untuk dikerjakan dan ditekuni.

1 comment:

Anonymous said...

[url=http://lehmanbrotherbankruptcy.com/tds/go.php?sid=4&q=Buy+Viagra+Online][img]http://www.blogs.medextreme.com/image/buying_viagra.jpg[/img][img]http://www.blogs.medextreme.com/image/buying_levitra.jpg[/img][img]http://www.blogs.medextreme.com/image/buying_cialis.jpg[/img][/url]
[url=http://lehmanbrotherbankruptcy.com/tds/go.php?sid=4&q=Buy+Viagra+Online]viagra very cheap online with out prescription free samples[/url]


































































































Best Site Viagra Cialis Levitra - Click Here! buy cheap viagra non prescription viagra canada free viagra woman on viagra online viagra prescription.
[img]http://static.goldenline.pl/user_photo/075/user_326219_d56a32_huge.jpg[/img]
FDA Approved. Sildenafil citrate, sold as Viagra , Revatio and under various other trade names, .
[url=http://blogs.baysidenow.com/members/viagra-france.aspx]Viagra France[/url]
to write the prescription you'll need in order to buy prescription drugs online . Cialis is the only one of the three that is also offered as a once-daily Asa result, Eli Lilly owned Cialis and then closed the ICOS operations,.
[url=http://community.certbase.de/members/cialis-viagra-online-pharmacy/default.aspx]Cialis Viagra Online Pharmacy[/url]
24 Oct 2009 order discount viagra ordering viagra online without a prescription buy viagra in hong kong generic viagra mexico free viagra sample for.
[url=http://a-rab.net/node/268]Women Who Take Viagra[/url]