Sunday, April 08, 2007

FOKUS Tingkatkan Produktifitas Bangsa

Kabar tidak sedap selalu saja terdengar dari kita. Setelah mengimpor beras, kini kita pun dikabarkan mengimpor gula. Apa arti semuanya ini? Secara sederhana itu berarti kita memang tidak sanggup menghidupi diri kita sendiri. Kita hidup bergantung dari orang lain.

Konon kabarnya, salah satu teori yang menjelaskan penyebab kematian hewan besar di dunia ini menyatakan bahwa telah terjadi persaingan dalam memperebutkan makanan. Hal itu dikarenakan hewan-hewan tersebut bertubuh besar sehingga sangat bergantung dari pasokan makanan. Ketika populasinya bertambah, maka seleksi alam pun terjadi.

Itulah gambaran sederhan dari kehidupan masa lalu yang seharusnya menginspirasi kita semua, bahwa seleksi alam bisa terjadi pada kita, meski kita dikenal sebagai negara dengan kekayaan yang amat berlimpah ruah.

Salah satu yang amat jarang kita renungkan adalah kenyataan bahwa negara kita ini adalah negara yang sangat potensial untuk maju. Berkah Tuhan yang luar biasa kepada bangsa kita adalah pada musim di daerah khatulistiwa dimana cahaya matahari bersinar sepanjang tahun. Apa artinya? Itu berarti setiap saat tumbuhan bisa hidup karena mendapatkan sumber klorofi. Dan kalau tumbuhan hidup, maka hewan dan manusia juga akan bisa hidup. Kalau diurut-urut, maka seharusnya potensi produktifitas yang paling banyak seharusnya adalah pada kita. Negara kita adalah negara yang menikmati iklim yang luar biasa sepanjang tahun.

Tetapi apa yang terjadi? Negara kita amat miskin. Setengah dari penduduk kita hanya hidup dengan 2 dollar sehari. Di negara maju, uang tersebut bahkan hanya digunakan untuk membeli sepotong roti mahal saja. Sementara di negara kita, uang sebanyak itu amat berharga, karena didapatkan dengan membanting tulang, meminta-minta, atau bekerja selama lebih dari 8 jam seharinya.

Padahal negara-negara maju di dunia adalah negara dengan iklim yang sangat ekstrim bahkan dengan lingkungan negara yang penuh dengan tantangan. Lihat saja Amerika, Canada, Prancis dan Rusia. Selalu ada musim yang tidak memiliki sinar matahari di sana. Lalu Jepang. Mereka bahkan berada di kawasan gunung berapi yang menimbulkan gempa setiap saat. Dan Inggris, negara mereka dikelilingi oleh lautan. Namun mereka bisa berkelana jauh dengan kapal-kapal laut yang megah dan besar.

Mengapa bisa terjadi demikian? Salah satunya adalah karena mereka, jika dibandingkan dengan kita, memiliki hasrat dan gairah untuk meningkatkan produktifitas mereka. Dengan asumsi bahwa waktu kerja mereka hanya tinggal seperempatnya dari setahun yang kita miliki, mereka bekerja dengan sungguh-sungguh, sehingga setahun bagi kita sudah setara bahkan lebih dari yang mereka kerjakan.

Hal itu tidak muncul begitu saja. Kita ketinggalan dalam membangun teknologi karena kita tidak pernah berpikir bahwa kita akan menggunakannya. Dengan sumber daya manusia yang besar, sejak dulu kita dilarang menggunakan istilah padat teknologi. Kita menghambur-hamburkan tenaga kita dan luput mempelajari kemajuan negara lain.

Apa yang harus dilakukan? Salah satunya adalah dengan memacu pertumbuhan produksi negara kita dengan menggunakan prinsip spesifisik. Artinya kita menghela ekonomi kita dengan menggunakan seluruh potensi yang ada, menjadikannya lebih bernilai tambah dan kemudian menjadi mahir di dalamnya.

Hal itu jelas tidak mungkin dikerjakan sendirian. Pemerintah pusat harus bekerjasama dengan pemerintah daerah supaya semuanya menggerakan diri dalam mencapai produktfitas bangsa. Kalau hal itu tidak kita lakukan, suatu saat kita akan hanya akan menjadi bangsa yang tak ada artinya di tengah bangsa-bangsa yang semakin tidak tertandingi oleh kita.

No comments: