Thursday, January 08, 2009

FOKUS BBM Turun, BBM Langka

Aneh bin ajaib. Sungguh seperti dalam negeri mimpi saja negara kita ini. Bayangkan saja, pada saat harga BBM diturunkan oleh pemerintah, BBM justru sulit didapatkan. Benar-benar tidak masuk di akal bahwa sudah sepekan di beberapa kota BBM jenis premium, solar bahkan minyak tanah mengalami kelangkaan.

Entah bagaimana lagi yang harus dilakukan oleh pemerintah. Presiden sendiri bahkan sudah mengungkapkan kemarahannya. Presiden berkata bahwa ia “tidak happy” dengan keadaan yang sedang terjadi menyangkut kelangkaan BBM. Presiden menyatakan bahwa “tidak ada libur untuk mengurusi rakyat”.


Apa jawaban Pertamina? Dirut Pertamina menyatakan bahwa kelangkaan pasokan terjadi karena banyak hal. Pertama Pertamina sedang menerapkan sistem baru. Jadi dengan perubahan ke sistem yang baru ini ada sedikit perubahan yang mungkin tidak mudah. Berikutnya, Dirut Pertamina menyampaikan alasan liburan yang menyebabkan banyak persoalan muncul.

Sungguh jawaban yang sangat jauh dari alasan yang masuk akal kita. Bagaimana mungkin untuk sebuah perubahan sistem, perusahaan skala besar seperti Pertamina bisa tidak menyesuaikan diri dengan cepat? Di lapangan, justru kita mendengar kabar bahwa SPBU justru tidak mendapatkan pasokan BBM dari Pertamina. Yang mana yang benar? Kelihatannya ada keanehan di sini.

Lalu kalau alasan libur digunakan untuk menjadi argumentasinya, bukankah liburan ini sudah diketahui setahun sebelumnya? Bukankah ada perencanaan yang panjang mengenai kebutuhan dan pasokan sebelumnya?

Berkurangnya pasokan BBM yang kita tahu justru banyak dipengaruhi oleh ketidaknyamanan para pengusaha SPBU sendiri atas penurunan harga BBM oleh pemerintah. Ketidakterbukaan penurunan harga menyebabkan para pengusaha SPBU menurunkan permintaan mereka sesuai dengan prediksi bahwa pada beberapa minggu mendatang akan ada lagi hadiah untuk rakyat berupa penurunan harga BBM. Daripada menanggung beban pembelian yang lebih mahal, mereka memilih mengurangi pasokan permintaan BBM.

Memang pemerintah sendiri sudah menjanjikan adanya kompensasi atas kerugian. Sayangnya hal ini dianggap belum mampu untuk meredam gejolak ketidakpuasan para pengusaha ini. Itu sebabnya kemudian Pertamina mencoba memaksa para pengusaha dengan menggunakan cara baru, dimana para pengusaha SPBU harus membeli pasokan dalam kurun waktu yang lebih lama.

Memang kelemahan yang ada dan bisa kita lihat adalah pada ketidakterbukaan pemerintah sendiri terhadap masyarakat. Beberapa waktu yang lalu ketika harga BBM masih belum diturunkan, para menteri di kabinet bahkan memberikan pernyataan yang berbeda-beda. Wapres bahkan pernah menyatakan bahwa harga BBM belum pasti diturunkan. Nyatanya Presiden mengumumkan bahwa ada penurunan harga BBM sampai dua kali.

Pertamina sendiri sebagai sebuah lembaga pemasok BBM kepada masyarakat kelihatannya tidak terbiasa dengan perubahan. Pertamina terlalu nyaman dengan keadaan selama ini dimana mereka hanya tinggal menyalurkan. BP Migas yang juga dibentuk untuk menjamin pasokan kepada masyarakat sekarang ini malah kelihatannya hanya duduk dan nongkrong tanpa tahu harus berbuat apa-apa. Jelas ini semua kelihatannya memperlihatkan bagaimana cara mengelola BBM di negeri ini sangat jauh dari cara profesional.

Padahal sebagai pemilik sumber daya alam termasuk minyak, masyarakat harusnya mendapatkan keuntungan terbesar. Bukannya seperti sekarang ini, hanya dimanfaatkan untuk kepentingan politik sesaat

2 comments:

Anonymous said...

Good day, sun shines!
There have been times of troubles when I didn't know about opportunities of getting high yields on investments. I was a dump and downright pessimistic person.
I have never thought that there weren't any need in large initial investment.
Nowadays, I'm happy and lucky , I begin take up real income.
It gets down to choose a correct companion who utilizes your funds in a right way - that is incorporate it in real business, parts and divides the profit with me.

You can get interested, if there are such firms? I have to answer the truth, YES, there are. Please be informed of one of them:
http://theinvestblog.com [url=http://theinvestblog.com]Online Investment Blog[/url]

Anonymous said...

Terima kasih untuk posting yang bermanfaat! Aku tidak akan mendapatkan ini dinyatakan!